Jumat, 04 Desember 2009

Bukan Sekedar “Nilai”



Ika Romika
(Mahaswi Tarbiyah'06)
gambar: http://kalipaksi.files.wordpress.com/


Ujian, merupakan kegiatan rutin lembaga pendidikan. Ujian bermaksud mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menyerap ilmu yang disampaikan pendidik. Apabila mampu melaluinya dengan nilai bagus, hal itu menjadi indikasi keberhasilan seorang pendidik. begitu pula sebaliknya. Namun mayoritas peserta didik belum atau bahkan tidak menyadari apa sebenarnya yang diharapkan dari ujian. Mereka menganggap ujian sebagai ajang medapatkan nilai bagus. Walaupun harus menempuh berbagai macam cara..

Ketika itu, kami mengikuti Ujian Tengah Semester. Satu petugas yang menjaga dua ruangan sekaligus. Sehingga dalam waktu lama, petugas membiarkan kami mengerjakan ujian tanpa pengawasan. Dalam soal tertulis closed book.Semua orang juga tahu arti tulisan tersebut, yaitu tutup buku yang berarti di larang menyontek buku. Namun, apa yang terjadi di kelas kami? Sungguh mengerikan! mayoritas membuka buku dan mengabaikan closed book. Hati ini ngilu melihatnya. Ada apa dengan generasi muda Indonesia?. Apa yang ingin didapatkan? Apakah hanya karena sebuah nilai, Rela menodai kesucian majlis ilmu? Rela membohongi guru?

Namun, masih ada kelegaan dalam hati ini ketika seorang teman menyampaikan jika nilai baginya bukan segala-galanya. ”Bagi saya nilai tidak begitu berarti. Bagus atau jelek itu hal biasa, yang terpenting ilmunya,” ujarnya. Ditanya soal nyontek untuk nilai, cowok semester tiga tersebut mengatakan. ”lebih baik tidak usah kuliah, gak dapat ilmu. Cuma buang uang saja,” komentarnya. Lebih luas mahasiswa di sebuah universitas swasta itu menyatakan jika yang terpenting dalam perkuliahan adalah pengalaman. Sebab pengalaman merupakan guru yang terbaik dalam kehidupan.

Hal sama disampaikan Zakc, mahasiswa semester akhir Tehknik Informatika. ”Nilai bukan segalanya, banyak yang nilainya bagus tapi tidak bisa sukses di dunia nyata. Kurang bisa memenuhi kebutuhan,” ungkapnya. Meskipun nilai bukan segalanya, namun nilai dalam kuliah juga penting sebagai syarat menempuh mata kuliah selanjutnya. ”Nilai untuk menentukan cepat dan lambatnya kita kuliah. Jadi jangan disepelekan,” ujarnya. Zack mengatakan jika nilai dalam dunia kerja memang membantu tapi hanya sedikit. ”Yang terpenting dalam dunia kerja adalah jaringan. Jadi, kuliah sambil berorganisasi itulah cara untuk mendapatkan jaringan dan mengetahui dunia nyata,” usulnya.

Seorang teman yang telah bekerja menyampaikan bahwa, untuk mendapatkan pekerjaan nilai bagus mendapat prioritas. ”Nilai memang diprioritaskan. Tapi, yang lebih prioritas adalah kemampuan menyelesaikan tes, ” ungkapnya. Alumni Tekhnik Mesin tersebut menambahkan jika nilai harus diperjuangkan. Tapi harus dengan cara yang baik. ”Kita harus bisa mempertanggungjawabkan nilai yang dimiliki. Apa guna nilai bagus tapi tidak bisa membantu dalam karir kita, ”nasehatnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

 

Bersama Membangun Bangsa. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com