Kamis, 10 Desember 2009

MAHASISWA HARUSLAH BERORGANISASI


Dimuat di Harian Surya, 10 Desember 2009
Oleh: Budi Gunawan*
Mahasiswa baru yang baru saja melepas statusnya sebagai seorang pelajar dan menggantinya dengan status baru yaitu mahasiswa, yang tempat tinggalnya bukan sekolah lagi melaikan kampus, tentu akan jauh berbeda ketika dia berada disekolah yang tugasnya dulu hanya disibukkan dengan pelajaran disekolah dan ditambah lagi pelajaran tambahan yang di pelajari di sekolahnya, sehingga berorganisasi bukanlah merupakan kebutuhan bagi seorang siswa.
Akan tetapi setelah resmi menjadi mahasiswa baru yang baru melepas peredikakntnya sebagai seorang siswa, akan memasuki sebuah “rumah baru” yaitu kampus. Kampus sebagai miniatur sebuah Negara tentu didalamnya terdapat komponen yang menyerupai sebuah Negara, salah satunya adalah orgaisasi yang terbagi menjadi dua macam, yaitu organisasi ekstra dan organisasi intra, kedua organisasi ini, sangatlah penting diikuti mahasiswa, karena banyak hal yang dapat dipelajari dalam dunia organisasi yang tidak didapatkan dalam perkuliahan, dan ilmu yang didapat dalam organisasi baik intra maupun ekstra inilah yang akan dia pakai ketika hidup dimasyarakat.
Karena memang tidak cukuplah bagi seorang mahasiswa dengan Indeks Prestasi Komultif yang tinggi, yang hanya kuliah, yang tentu ruang lingkupnya hanya kampus, perpusakaan dan kos-kosan, memang mahasiswa yang seperti ini akan pintar secara akademik, akan tetapi ketika dia lulus kuliah dan hidup ditengah masyarakat dia akan bingung degan kehidupan yang ada disekitarnya, karena memang ketika di kampus tidak pernah sama sekali bergabung dalam sebuah organisasi. Sehingga banyak hal yang tidak diketahui olehnya.
Olehk arena itu seorang mahasiswa sebagai agent of change (agen Perubahan) harus lah ikut dalam sebuah organisasi baik intra maupun ekstra. Walaupun tidak menjadi pengurus inti, minimal menjadi anggota. Dengan begitu seorang mahasiswa benar-benar bisa menjadi Agent of Change (agen perubahan), Agenf of Control (agen pengendali) dan Agent of Social (agen social)
yang bisa merubah Negara ini pada perubahan yang lebih baik, yang bisa mengontrol dan menjadi penyeimbang dari kekuatan politik dan birokrasi yangsarat akan kepentingan kelompok, individu dan mengabaikan kepentingan rakyat.
Selain dari itu perlu dipahami bahwa dunia kerja tidak hanya menuntut dan menerima mahasiswa yang Indek Prestasi Komulatif (IPK) yang tinggi, akan tetapi juga membutuhkan orang-orang yang dulunya pernah aktif di organisasi ketika masih menjadi mahasiswa. Akan tetapi haruslah menejemen waktu yang bagus dan proporsional supaya antara kuliah dan organisasi sama-sama bisa berjalan dengan baik. Jangan sampai aktif diorganisasi dan melupakan tugas utamanya yaitu kuliah, akan tetai tidak dibenarkan bahwa organisasi pasti menghambat kulia, hal ini tidak benar karena banyak sekali aktivis yang lulus sesuai dengan waktunya dan Indeks Prestasi Komulatifnya pun yang diraih diatas rata-rata.
Walaupun tidak bisa dipungkiri banyak aktivis yang sampai tua dikampus tidak lulus dan terkadang nilainya anjlok, tapi tetap bukanlah organisasi yang menjadi penyebab utamanya. Yang terpenting adalah bagaimana kita memproritaskan mana yang lebih penting, dan bagai mana kita mengatur waktu agar kuliah lancer dan organisasi lancar. dan ada keuntunan lain yang didapat dalam berorganisasi kita bisa punya banyak kenalan yang bisa berbagi pengalaman dan ilmu yang nantinya akan berguna ketika hidup dimasyarakat.

1 komentar:

@bonk on 11 Januari 2010 pukul 04.04 mengatakan...

ia. sepakat

Posting Komentar

Followers

 

Bersama Membangun Bangsa. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com